|
Lihat halaman ini dalam bahasa: Inggris (English)
"Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?" )Amsal 18:14)
"Jiwaku melekat pada debu, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu." (Mazmur 119:25)
Ada beberapa referensi Alkitab mengenai bagaimana mengatasi depresi, suatu kendala yang dihadapi oleh seluruh manusia jika mengalami suatu masalah tertentu. Adam dan Hawa mengalami depresi berat setelah mereka berdosa terhadap Allah.
Contoh mengenai orang-orang dalam Alkitab yang mengalami depresi
Abraham (Kejadian 15:2-3)
Yunus (Yunus 4)
Ayub (Kitab Ayub)
Elia (1 Raja-Raja 19 : 4,10,14)
Raja Saul ( 1 Samuel 16 : 14-23 dst)
Yeremia (Kitab Yeremia 20 :7-18)
Daud (Mazmur 6,13,18,23,25,27,31,32,34,37-40,42-43,46,51,55, 62-63,69,71,73,77,84,86,90-91,94-95,103-104,107,110,116,118,121,123-124,130,138,139,141-143,146-147)
Doa Daud—"Aku terbungkuk-bungkuk, sangat tertunduk, sepanjang hari aku berjalan dengan dukacita, aku kehabisan tenaga dan remuk redam, aku merintih karena degup-degup jantungku."
-Mazmur 38:6,8
Depresi karena bersalah
Kain, putra Adam (karena mengabaikan Tuhan)
"Firman Tuhan kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
-Kejadian 4:6,7
Daud, Raja Israel (berzinah dan mengalami depresi sampai ia mengakui dosanya)
"Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu, karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tanganmu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering seperti oleh teriknya panas. Sela."
-Mazmur 32:3-4
Lepas dari depresi karena dosa dilakukan lewat pengakuan dan mencari pengampunanNya
Aku menyangka dalam kebingunganku: “aku telah terbuang dari hadapan matamu.” Tetai sesungguhnya engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepadaMu minta tolong.Berbahagialah manusia yang kesalhannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan yang tidak berjiwa penipu. Dosaku kuberitahukan kepadaMu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahanku karena dosaku. Sela.
-Mazmur 31:23, 32:2,5
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
-I Yohanes 1:9
Doa Daud yang penuh kerendahan hati (contoh bagi kita semua)
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela! Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
-Mazmur 51:3-15, 18-19
Sewaktu anda depresi, berharap dan bergantunglah padaNya.
“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku? dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Sebab Engkaulah tempat pengungsianku…”; —Mazmur 42:6, 43:2a
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Amsal 3:5-6
“Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” —Roma 15:13
“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui oleh semua orang, Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patutu dipuji pikirkanlah semuanya itu.” —Filipi 4:4-8
“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” —1 Petrus 5:6-7
Sekalipun keadaan begitu sukar, orang Kristen dapat menghindari depresi.
“Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan namun tidak binasa… Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” —2 Korintus 4:8-9, 16-18
Renungkanlah, apa yang telah dilakukan Yesus Kristus bagi kita. Ingatlah akan pengalaman Rasul Paulus, yang dengan iman tetap memfokuskan diri pada hal yang bersifat abadi bukan sementara. Saat kita memelihara iman dan berpegang pada kasih dan harapan yang telah diberikanNya bagi kita, sebagai orang Kristen kita dapat menghadapi terjangan badai hidup.
Paulus—“…Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas ; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal,sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahya banjir dan bahya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahay di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; kerap kali aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat.” —2 Korintus 11:23b-28
“Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” —Galatia 2:20
Saat bangsa Israel mengalami depresi, Tuhan meminta mereka untuk menaruh iman mereka dalam tindakannya.
“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” —Yesaya 40:31
Jawaban terhadap pertanyaan sejenis
Jika Tuhan mengetahui saya telah disakiti, mengapa Ia tak datang menolong saya? Jawaban
Apakah yang harus dilakukan sebagai orang Kristen saat menghadapi depresi? Jawaban
Bagaimana saya dapat diampuni? Jawaban
Jika Tuhan mengampuni saya setiap saat saya minta, mengapa saya tetap merasa bersalah? Jawaban (in English)
Saya merasa telah mengalami penyiksaan seksual, tapi saya tak dapat memastikannya. Apakah penyiksaan seksual itu, dan bagaimana saya dapat menghentikan trauma yang saya hadapi? Jawaban (in English)
Saya jelek. Mengapa Tuhan begitu tidak adil terhadap saya? Jawaban (in English)
Apa yang Alkitab katakan mengenai bunuh diri? Jawaban (in English)
[ Jika informasi ini berguna, pertimbangkanlah dalam doa untuk memberi sumbangan guna membantu menutupi biaya-biaya agar menjadikan pelayanan yang membangun iman ini tersedia bagi Anda dan keluarga Anda! Sumbangan bersifat tax-deductible (di Amerika). ]
Diterjemahkan: Robert Y Tanoni
Pengarang: Paul S. Taylor, Christian Answers
Hak Cipta © 1999, Films for Christ, Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang - kecuali sebagaimana dinyatakan pada halaman “Usage and Copyright” terlampir yang memberi kepada pengguna ChristianAnswers.Net, hak untuk menggunakan halaman ini untuk pekerjaan di rumah, kesaksian pribadi, di gereja-gereja maupun sekolah-sekolah.
ChristianAnswers.Net/indonesian
Christian Answers Network
PO Box 577
Frankfort KY 40602
|