| |
|
| |
Lihat halaman ini dalam bahasa: Inggris (English), Arab, Belanda, Perancis, Portugis, Spanyol
Ciptaan Tuhan (Halaman 3)
Ditengah taman itu, tumbuhlah dua buah pohon: Pohon Kehidupan dan Pohon Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat.
Dan Tuhan menempatkan manusia itu di dalam taman untuk menjaga semua yang ada di dalam taman.
Lalu Allah memerintahkan," Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Allah menunjukkan kasih sayangNya kepada Adam dan Hawa dengan mencukupi semua kebutuhan dan menikmati kehidupan mereka.
Dia juga memberikan mereka kemauan untuk memilih, dan Dia juga memberikan nenek moyang manusia ini sebuah kesempatan untuk menggunakan kebebasan ini secara bijaksana. Allah menginginkan Adam dan Hawa menunjukkan rasa hormat mereka dengan mematuhi perintah Allah untuk tidak memakan buah dari satu pohon tersebut kecuali buah dari pohon yang lainnya.
Untuk hidup dalam damai dan kebahagiaan di taman yang sangat indah itu, Adam dan Hawa hanya perlu mematuhi perintah Allah dan menghormati kekuasaanNya atas mereka. Mereka seharusnya berterima kasih untuk kehidupan dan sukacita dalam kebebasan mereka, tapi kebebasan memilih tidaklahmembawa bahagia ketika kita memilih hal yang buruk.
Jauh sebelum Allah menciptakan manusia, Dia juga memberikan kebebasan memilih kepada para malaikatNya. Allah menginginkan rasa hormat dari para malaikatNya, dan sama seperti yang terjadi di dalam dunia roh, rasa hormat yang sama seperti itu juga yang diinginkanNya dari manusia.
Kebanyakan malaikat memilih untuk mematuhi Allah dan bahkan sampai sekarang para malaikat ini tetap memuliakan Allah dan melaksanakan tugasnya, menolong manusia dalam berbagai cara. Tapi para malaikat lainnya memilih hal yang jahat. Mereka menolak kasih Allah dan memilih Lucifer, malaikat yang terindah sebagai pemimpin mereka. Kesombongan Lucifer membuatnya kehilangan tempat terhormat dari Tahta Allah.
Lucifer jatuh dari Surga karena pemberontakannya, karena dia telah menantang Tuhan dengan mengatakan dalam hatinya, " Aku akan meninggikan tahtaku sampai keatas bintang; Aku ingin menyamai Tuhan."
Lucifer, yang dikenal didalam Alkitab sebagai Iblis atau Setan, menginginkan penyembahan yang sebenarnya hanyalah milik Allah. Setan menipu manusia untuk mendapatkan pujian itu dan bahkan menipu sebagai malaikat terang, tapi dusta dan ajaran sesatnya membawa sakit—dan penderitaan—dan kehancuran.
Maka Allah mengutuk Lucifer, "Kau akan Kutaruh ke dalam terowongan neraka yang paling dalam".
Christian Answers Network
|